
Kenapa Setiap Bisnis Harus Punya Unique Selling Proposition?
Sobat Bahasa Bisnis pernah bertanya-tanya nggak, sih, kenapa Starbucks yang harga per cup kopinya relatif mahal tetapi tetap digemari banyak konsumen walaupun sudah banyak cafe, kopi kemasan, dan kopi yang dijual di minimarket dengan harga yang relatif lebih murah? Atau McDonald’s yang tetap sukses walaupun sekarang ada banyak kedai burger yang menjual produk yang mirip dengan harga yang lebih terjangkau?
Jawabannya adalah karena brand-brand tersebut memiliki Unique Selling Proposition (USP) yang jelas dan spesifik. USP Starbucks adalah konsisten menjual kopi yang premium, sedangkan USP McDonald’s adalah kualitas, layanan, kebersihan, dan value for money.
Jadi, apa itu Unique Selling Proposition?
Unique Selling Proposition (USP) adalah sebuah marketing strategy yang membuat sebuah bisnis lebih baik daripada kompetitornya. USP ini harus spesifik dan jelas, sehingga akan membuat sebuah bisnis unggul jika dibandingkan dengan bisnis-bisnis lain yang sejenis. USP harus menjawab satu pertanyaan yang paling mendesak yang akan selalu ditanyakan oleh konsumen ketika melihat suatu produk, “Bedanya produk ini sama yang lain apa, ya?”.
Jika di pasaran banyak terlihat produk yang tampak sama, calon konsumen akan mengalami kebingungan untuk memilih mana produk yang paling tepat untuk mereka. Di sini lah peran USP dapat dilihat. USP penting untuk membantu calon konsumen membedakan antara pelbagai pilihan yang tersedia. USP ini menjadi bagian yang penting dari penjualan yang efektif di mana konsumen saat ini memiliki begitu banyak pilihan.
Lalu, gimana sih caranya menentukan USP dalam bisnis kita? Ada beberapa hal yang harus kita jawab:
- Apa yang konsumen butuhkan?
Untuk menentukan USP, kita harus menempatkan diri kita pada posisi konsumen. Salah satu kesalahan yang masih sering dilakukan adalah banyak pebisnis yang sangat jatuh cinta pada produk mereka, dan akhirnya hanya fokus pada perspektif mereka sendiri dengan meningkatkan kualitas agar bisa menawarkan produk dengan kualitas tinggi di pasaran. Namun, kebutuhan konsumen sering dilupakan. Akibatnya, produk tersebut kurang laku di pasaran, karena apa yang mereka fikir bagus belum tentu menjawab kebutuhan konsumen.
- Apa motivasi konsumen saat membeli produk?
Selain memahami kebutuhan konsumen, memahami motivasi mereka sebelum membeli sebuah produk juga tak kalah penting. Untuk memiliki strategi pemasaran yang tepat, tidak cukup melihat demografi pelanggan, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi geografis saja, tapi kita juga harus tahu motivasi pelanggan lainnya, seperti rasa, trend, kenyamanan, dan lainnya. Salah satu yang harus diingat adalah bahwa harga bukan penentu konsumen membeli produk kita, dan sering kali orang-orang membeli produk berdasarkan keinginan mereka, bukan karena kebutuhan. Oleh karena itu, kita harus memahami motivasi mereka agar produk yang kita jual sesuai dengan selera konsumen.
- Bagaimana posisi produk ini jika dibandingkan dengan kompetitor?
Membandingkan produk yang dimiliki dengan kompetitor akan dapat membantu kita untuk mencari tahu kelebihan dan kekurangan produk kita. Dari situ lah, kita bisa mengambil kelebihan produk kita dan menjadikannya sebagai USP kita. Selain itu, kita juga bisa membuat USP yang lebih kuat dengan cara menambahkan value pada produk berdasarkan hal-hal yang tidak dimiliki oleh kompetitor.
Jadi, apakah bisnis kalian sudah memiliki USP yang kuat?
Salam Bahasa Bisnis,
Astika
Leave a Comment