
- October 13, 2022
- Official BahasaBisnis.id
- 0 Comments
- Akuntansi, Akuntansi Manajemen, Marketing, Start-up
Mengenal “Hotelling Theory”
Hallo Sobat Bahasa Bisnis, kalian pernah bertanya tidak kenapa ada supermarket yang jaraknya tidak berjauhan, malah terkadang sebelahan seperti Indomaret dan Alfamart. Ada juga seperti mesin minuman yang diletakkan bersebelahan. Nah, itulah yang disebut dengan Hotelling Theory. Hotelling Theory adalah dua industri yang bersaing baik dari lokasinya maupun dari harga produk tersebut untuk memaksimalkan laba yang didapatkan. Teori Hotelling sendiri pertama kali disampaikan oleh Harold Hotelling (1895 -1973) yang merupakan ahli di bidang statistika pada sebuah artikel berjudul “Stability in Competition” pada majalah Economic Journal di tahun 1929. Teori ini secara garis besar memperlihatkan pengaruh lokasi produsen terhadap kemampuan meraih laba dan konsumen. Jadi secara sederhananya teori tersebut akan mengubah pikiran konsumen dari, “eh ada minimarket, mampir tidak ya?”, menjadi “eh, aku mampir minimarket A atau B ya?”. Secara tidak langsung hal ini akan membuat konsumen akan mengunjungi salah satu dari minimarket tersebut.

Image Source : priangantimurnews.pikiran-rakyat.com
Lantas, strategi marketing apa yang digunakan untuk usaha yang menggunakan Hotelling Theory ini? Jadi, salah satu strategi marketing yang digunakan adalah Five Source Strategy, yaitu :
- Competitive Rivalry, yaitu perusahaan akan menciptakan inovasi baru agar produk dari perusahaan tersebut tidak kalah saing dengan kompetitornya.
- Power of Buyer, yaitu kemampuan konsumen dalam tawar menawar harga, sehingga konsumen tersebut akan menimbang produk dari mana yang akan dibelinya.
- Power of Supplier, yaitu pengaruh produk dari suppliernya, jadi makin sedikit supplier dari sebuah produk, maka pemasok akan semakin ketergantungan terhadap produk tersebut.
- Threat of New Entry, yaitu faktor penghambat bagi pendatang baru, karena kekuatan perusahaan dipengaruhi oleh hambatan.
- Threat of Substitute Product, yaitu kekuatan yang akan datang dari produk baru atau produk pengganti yang akan dijual di perusahaan tersebut.
Setelah mengetahui tentang Hotelling Theory, pastinya kita tidak penasaran lagi dong kenapa Indomaret dan Alfamart selalu berdekatan. Lantas, bagaimana ya cara pembagian keuntungannya? Apakah 50:50? Nah, jawaban tersebut pastinya dapat dijawab sesuai dengan selera konsumennya masing-masing.
Salam Bahasa Bisnis,
Kezia Gabby
Leave a Comment