
Cara Mudah Menentukan Harga Produk
Hallo sobat bahasabisnis.id, Anda udah mulai jualan, orderan masuk, tapi kok rasanya duitnya nggak ngumpul juga? Bisa jadi masalahnya bukan di produknya, tapi di harga jual yang Anda pasang.
Masih sering mikir, “Yang penting laku dulu deh” atau “Tetangga jual segitu, gue ikut aja deh”? Atau bahkan, “Feeling gue bilang harga segini udah pas.” Nah, hati-hati ya sobat! Menentukan harga nggak bisa cuma pakai feeling, perlu perhitungan yang pas agar bisnis tetap berjalan dengan lancar.
Kenapa sih harga itu penting banget? Karena harga itu bukan cuma soal angka di label. Harga menentukan profit, mempengaruhi cash flow, dan bahkan bisa membentuk persepsi brand Anda di mata konsumen. Salah pasang harga bisa bikin bisnis Anda kehilangan arah dan ujung-ujungnya capek jualan, tapi untungnya tipis banget, atau bahkan rugi diam-diam.
Kesalahan umum waktu menentukan harga juga banyak banget. Misalnya:
- Nggak ngitung biaya produksi (HPP) dengan detail
- Lupa masukin ongkos kirim, fee admin, pajak
- Nggak nyisihin buat gaji diri sendiri
- Cuma ikut-ikutan harga pasar tanpa strategi
Cara Menghitung Harga Jual Produk
Supaya lebih gampang, coba deh pakai rumus dasar, sebagai berikut:
Harga jual = HPP + profit + biaya lainnya
Misalnya: kalau HPP produk Anda Rp20.000, Anda mau ambil profit 30% (Rp6.000), dan ada tambahan admin Rp2.000, maka harga jual ideal adalah Rp28.000. Jangan asal markup 2x lipat, harus tetap logis.
Tapi inget, setiap produk memiliki stategi harga yang berbeda-beda. Berikut beberapa stateginya:
- Kalau Anda jual produk massal, Anda bisa main harga kompetitif.
- Kalau produk Anda termasuk premium, Anda harus naikin value dan branding, bukan banting harga.
- Kalau Anda jual jasa, harga bisa ditentukan dari skill, waktu, dan pengalaman Anda.
Kadang Anda mikir, “Takut deh kalau harga gue kemahalan, ntar nggak laku”. Padahal bisa jadi yang bikin orang nggak beli bukan karena harganya mahal, tapi karena konten anda kurang meyakinkan, manfaat produk nggak tersampaikan, atau mungkin branding belum kuat. Ingat, harga tinggi bukan masalah, asal Anda bisa komunikasikan dengan baik dan kasih alasan kenapa produk Anda layak dibeli. Nah, supaya makin mantap, Anda bisa kombinasikan 3 strategi ini:
- Cost-based pricing (berdasar biaya)
- Value-based pricing (berdasar manfaat buat konsumen)
- Competitor-based pricing (lihat harga pasar buat pembanding)
Dan yang terakhir, jangan lupa untuk tes dan evaluasi. Lihat respon pasar, pantau margin Anda, dan siap untuk adaptasi. Harga boleh berubah, tapi harus dengan alasan dan perhitungan yang jelas, bukan karena panik nggak laku.
Intinya, jangan asal comot harga. Harga itu strategi. Kalau salah pasang, bisa-bisa Anda jualan terus tapi uangnya nggak berasa. Yuk mulai hitung beneran, dan pasang harga jual yang Anda bisa pertanggungjawabkan.
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share ke rekan-rekan pebisnis lainnya ya dan follow Instagram @bahasabisnis.id untuk informasi lebih lanjut seputar bisnis!
Salam bahasa bisnis,
Az Zahra Safira Devi
Leave a Comment