
Dari Limbah, Kini Jadi Produk dengan Nilai Jual Tinggi: Kisah UMKM Dhara Djati dari Kegabutan saat Pandemi.
Bisnis ecoprint kini menjadi bisnis yang memiliki prospek cerah untuk dijalani. Hal ini dikarenakan bisnis ecoprint adalah bisnis yang menggunakan bahan-bahan dari alam. Kondisi lingkungan saat ini membuat para pelaku usaha untuk semakin sadar lingkungan sehingga mencari usaha dengan produk yang berkelanjutan. Bisnis ini menggunakan bahan alami dengan proses minim limbah, sehingga bisnis ini cukup memiliki prospek panjang yang baik bagi pelaku usaha.
Salah satu UMKM yang berkecimpung pada bisnis ecoprint ini adalah Dhara Djati Ecoprint yang berasal dari Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Bisnis ini dikembangkan oleh Dian Tri Setyawati sejak tahun 2021. Berawal saat masa pandemi COVID-19, ketika Dian tidak memiliki kegiatan selain berjualan jilbab, Dian mulai tertarik untuk mencoba mempelajari mengenai ecoprint dan berkembang menjadi bisnis yang berjalan hingga saat ini.
Dalam wawancaranya bersama Rumah BUMN Gunungkidul yang dikelola oleh bahasabisnis.id, Dian menuturkan bahwa produk awal yang dijual dari Dhara Djati Ecoprint adalah kaos, pashmina, dan hijab, kemudian berkembang menjadi beberapa produk lainnya, seperti tas, baju fashion, vest, outer, gamis, sepatu, hingga bros.
Pada proses pembuatannya, Dhara Djati Ecoprint juga menggunakan teknik pewarnaan alami yang minim limbah kimia. Produk Ecoprint dinilai sebagai produk yang unik karena setiap hasilnya jarang sekali ditemukan motif yang sama satu sama lain, karena setiap kain yang dihasilkan merupakan perpaduan khas antara daun, proses, serta sentuhan tangan pengrajin, sehingga menjadikannya lebih personal dan eksklusif.
Pemasaran Dhara Djati Ecoprint dilakukan secara digital melalui Instagram, Facebook, dan menitip jual kepada beberapa tempat, salah satunya Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), serta menggandeng reseller. Tidak hanya itu, Dian juga aktif mengikuti berbagai pameran UMKM, yang membuka peluang promosi sekaligus memperluas jaringan pelanggan. Strategi pemasaran yang beragam ini membuat Dhara Djati Ecoprint semakin dikenal, tidak hanya di Gunungkidul tetapi juga menjangkau konsumen dari berbagai daerah.
Sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek baik untuk jangka panjang, Dhara Djati memerlukan adanya wadah yang sesuai untuk mendukung dan membina perkembangan usahanya. Sejak awal berdiri, Dhara Djati Ecoprint telah bergabung dengan Rumah BUMN Gunungkidul yakni tempat dimana masyarakat dapat berkumpul, belajar, dan membina para pelaku usaha dengan tujuan untuk mendukung pertumbuhan UMKM.
Dari sinilah, Dian mendapat banyak pelatihan dan kesempatan untuk mengikuti beberapa pameran nasional, diantaranya yaitu KriyaNusa, Inacraft, Gunungkidul Expo, dan baru saja di tahun 2025 ini diajak untuk meramaikan pameran yaitu Jogja Fashion Week (JFW) 2025. Selain mengikuti pameran, Dhara Djati Ecoprint juga diberi kepercayaan oleh Rumah BUMN Gunungkidul untuk mengisi workshop ecoprint ponding pada pameran JFW 2025.
Keikutsertaan dalam berbagai pameran memotivasi Dhara Djati Ecoprint untuk terus menghadirkan produk-produk baru. Dian menuturkan bahwa bergabung dengan Rumah BUMN Gunungkidul memberikan banyak manfaat yang berpengaruh langsung pada perkembangan usahanya. “Saya merasakan banyak kemajuan sejak ikut RB, karena ada banyak pelatihan untuk UMKM yang saya ikuti,” ungkapnya.
Bagi Dian, kehadiran Rumah BUMN Gunungkidul bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang untuk tumbuh dan berjejaring. Dian berharap kedepannya dengan pelatihan-pelatihan yang sudah sering dilaksanakan oleh Rumah BUMN Gunungkidul, misalnya kelas untuk fashion seperti membuat payet dan membatik dapat diajarkan secara langsung tidak hanya sekedar teori.
Dhara Djati Ecoprint menjadi contoh nyata bagaimana limbah alam bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus menginspirasi pelaku UMKM lain untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Dengan pendampingan yang tepat dari Rumah BUMN Gunungkidul, berbagai usaha di wilayah Gunungkidul dapat berkembang pesat, tidak hanya pada bidang ecoprint saja, melainkan juga di berbagai sektor lainnya.***
Salam Bahasa Bisnis,
Penulis : Amelia Evita
Editor : Az Zahra Safira Devi
Leave a Comment