
- December 1, 2022
- Official BahasaBisnis.id
- 0 Comments
- Keuangan, UMKM
Semua Harga Naik, Kita Harus Gimana?
Pasti kita merasakan bahwa beberapa bulan terakhir ini semua kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan harga, mulai dari minyak goreng, BBM, tarif harga listrik dan kenaikan bahan makanan. Mungkin ada yang bertanya, “kenapa sih semua harganya pada naik?”. Dalam ekonomi, hal ini disebut dengan inflasi.

Image Source : id.tradingeconomics.com
Berdasarkan dari di atas bahwa inflasi di bulan Oktober 2022 mencapai 5,71%, berarti terjadi penurunan dari bulan sebelumnya dengan penurunan sebesar 0,24%. Namun, angka 5,71% masih menunjukan bahwa kenaikan harga masih cukup tinggi bahkan melampaui target inflasi Bank Indonesia, dimana angka rata-rata inflasi dari Bank Indonesia di tahun lalu rata-rata 3% dan target inflasi Bank Indonesia pada tahun ini adalah 4%. Tak disangka juga fenomena kenaikan inflasi tidak cuma di Indonesia, tapi di berbagai belahan dunia juga mengalaminya.
Mungkin kita masih bertanya, “Apa sih yang bikin bahan pokok bisa naik semua?”, jadi setiap komoditas itu punya alasan tersendiri mengapa harganya bisa mengalami kenaikan. Misalnya BBM naik karena pasokan BBM dibatasi akibat konflik antara Rusia dan Ukraina, sementara itu permintaan BBM terus meningkat karena pemulihan ekonomi pasca pandemi. Oleh karena itu, harga minyak di dunia juga mengalami kenaikan sampai di atas $90/barrel.

Image Source : databoks.katadata.co.id
Buat kenaikan harga cabai terjadi karena krisis pasokan yang dipicu karena kurangnya petani cabai dan kondisi tanah yang kurang kondusif buat tanaman cabai, sementara industri kuliner semakin meningkat, sehingga permintaan cabai juga meningkat. Sampai disini kita bisa melihat bahwa semua komoditas ada alasannya tersendiri. Namun, umumnya kenaikan harga dipicu oleh pasokan barang yang terganggu, bisa karena faktor politik, iklim, maupun wabah. Sementara, permintaan bahan tersebut terus bertambah. Lantas respon kita bagaimana dengan kondisi seperti ini? Yang pasti kita tidak bisa mengendalikan inflasi tersebut, tapi kita bisa mengendalikan tindakan dan respon untuk menyambut gejolak ekonomi ini. Oleh karena itu, kita harus pahami dampak yang terjadi ketika banyak negara yang mengalami inflasi secara serentak dengan mengetahui dampaknya, kita bisa membuat keputusan yang tepat untuk merespon fenomena ekonomi ini. Nah kondisi ekonomi yang akan terjadi setelah inflasi adalah bank sentral negara akan menaikan suku bunga agar pengusaha memikirkan untuk menggunakan kredit dan masyarakat akan diuntungkan untuk menyimpan aset berharganya.
Maka, penting buat kita untuk mengurangi pengeluaran yang konsumtif dan tersier. Kita juga perlu untuk menyiapkan dana darurat. Nah, bagi yang ingin mengambil kredit, juga bisa mengambil kredit dengan bunga yang tetap walaupun ada kenaikan suku bunga, serta kita juga bisa menyimpan uang kita di investasi seperti Reksadana, karena ketika menyimpan secara tunai di bank kenaikannya rata-rata kurang dari 1%, tapi uang yang kita beli mengalami penurunan harga. Oleh karena itu, reksadana disarankan untuk menyimpan uang.
Salam Bahasa Bisnis,
Kezia Gabby
Leave a Comment