#Bahasabisnis 101 – NPM
Hallo sobat Bahasabisnis.id! Banyak pelaku usaha bangga saat omzet meningkat. Tapi sering kali muncul satu pertanyaan penting: “Kenapa omzet naik, tapi kok uangnya nggak nambah?”. Jawabannya ada pada satu metrik penting yang sering terlewat yaitu Net Profit Margin (NPM).
Di artikel kali ini, kita akan bahas tuntas apa itu NPM, cara menghitungnya, dan bagaimana memanfaatkannya agar bisnismu benar-benar sehat dan menguntungkan.
Net Profit Margin (NPM) adalah persentase keuntungan bersih yang dihasilkan dari setiap penjualan setelah semua biaya dipotong. Mulai dari biaya produksi, gaji, operasional, listrik, hingga pemasaran. NPM memberikan gambaran seberapa efisien bisnismu menghasilkan keuntungan dari omzet yang masuk. Semakin tinggi NPM, semakin sehat dan efisien bisnismu.
Rumus Menghitung Net Profit Margin
Rumusnya sangat sederhana:
NPM = (Laba Bersih ÷ Penjualan) x 100%
NPM dihitung dalam bentuk persentase, sehingga kamu bisa langsung melihat seberapa besar keuntungan bersih yang kamu dapat dari setiap rupiah yang dihasilkan.
Contoh Menghitung Net Profit Margin
Mari simak contoh berikut:
- Omzet: Rp10.000.000
- Total biaya (produksi + gaji + listrik + marketing): Rp8.000.000
- Laba bersih: Rp2.000.000
Maka:
NPM = (2.000.000 ÷ 10.000.000) x 100% = 20%
Artinya, dari setiap *Rp100.000 penjualan, kamu mendapatkan Rp20.000 keuntungan bersih.
Jika omzet besar tetapi NPM kecil, itu artinya bisnis masih boros atau strategi harga belum optimal.
Cara Meningkatkan Net Profit Margin (NPM)
Jika hasil perhitungan NPM ternyata kecil, berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan:
- Kurangi biaya yang tidak penting
Lakukan audit pengeluaran. Hapus biaya yang tidak berdampak pada kualitas atau penjualan.
- Negosiasi harga bahan baku
Cari supplier alternatif atau ajukan pembelian grosir agar bisa mendapat harga lebih baik.
- Naikkan harga jual secara bertahap
Tambahkan value, tingkatkan kualitas layanan, atau buat kemasan lebih menarik untuk mendukung kenaikan harga.
- Tingkatkan efisiensi produksi
Kurangi pemborosan bahan, perbaiki alur kerja, atau gunakan peralatan lebih efisien.
- Fokus pada produk dengan margin tertinggi
Tidak semua produk memberi keuntungan yang sama. Prioritaskan produk yang paling menguntungkan.
Omzet besar memang menyenangkan, tapi keuntungan bersih jauh lebih penting untuk menilai apakah bisnismu benar-benar sehat. Dengan memahami dan memantau Net Profit Margin (NPM) setiap bulan, kamu bisa mengambil keputusan lebih bijak, lebih efisien, dan lebih menguntungkan.
Salam Bahasa Bisnis
Az Zahra Safira






Leave a Comment