Fujifilm Brand Skincare #BahasaBisnisFunFact
Sumber foto: Pinterest
Fujifilm merupakan sebuah merek yang dikenal menjual brand kamera. Perusahaan dari brand ini didirikan pada tahun 1934 bernama Fuji Photo Film Co., Ltd. yang memproduksi produk fotografi. Pada tahun 2000-an, fujifilm mengalami kesulitan dikarenakan kamera analog mulai digantikan dengan adanya kamera digital yang menyebabkan fujifilm mengalami penurunan yang sangat drastis.
Sumber foto: National Geographic Indonesia
Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk menyelamatkan bisnisnya. Namun, perusahaan ini harus memangkas biaya operasional mencapai hingga $500 juta (8 Miliar), memecat hingga 5000 karyawan, dan juga menutup beberapa pabrik-pabriknya. Untuk tetap mempertahankan bisnisnya, pada tahun 2006 akhirnya fujifilm resmi melakukan perluasan bisnis dengan mengeluarkan produk skincare yang dinamakan Astalift.
Ternyata komponen yang digunakan di dalam film fotografi masih memiliki hubungan dengan zat-zat yang digunakan di dalam pembuatan skincare. Salah satu komponen yang digunakan yaitu kolagen. Kolagen merupakan zat dalam fotografi yang digunakan juga dalam produk kosmetik untuk menjaga kekenyalan kulit. Hal inilah yang menjadi awal mula fujifilm merambah ke produk skincare.
Sumber foto: Blibli.com
Lalu, kenapa fujifilm tetap menggunakan namanya untuk jualan skincare?
Mereka memberanikan diri tetap menggunakan namanya untuk produk skincare. Awal mulanya, hal tersebut menjadi keraguan banyak orang dikarenakan transformasinya dari brand fotografi ke kosmetik. Keputusan untuk tetap menggunakan nama fujifilm pada produk kosmetiknya justru menjadi hal yang dinilai unik dalam pemasarannya.
Uniknya, fujifilm telah berhasil dalam mengembangkan produk skincare tersebut. Mereka berhasil membuktikan bahwa dengan merambah ke produk skincare mampu meraup total penjualan per tahunnya sebesar 10 Miliar Yen atau setara dengan Rp. 1,1 Triliun.
Salam Bahasa Bisnis,
Az Zahra Safira Devi
Leave a Comment