
- January 13, 2024
- Official BahasaBisnis.id
- 0 Comments
- Keuangan
Obat Permasalahan Cicilan KPR
Cicilan KPR terkadang menjadi permasalahan di dalam kehidupan perekonomian kita, khususnya bagi para kaum gen Z. Di dalam pengambilan KPR ada beberapa tipe masalah yang dapat kita pelajari terlebih dahulu.
- Merasa tagihan cicilan KPR terlalu berat dan ada prioritas lain yang lebih mendesak. Dalam permasalahan ini, tentu saja ada solusinya. Kita sebetulnya bisa menurunkan tagihan cicilan bulanan, tapi konsekuensi yang kita dapatkan adalah tenor cicilan yang lebih panjang.
- Merasa tenor cicilan yang panjang dan ingin mempersingkatnya. Kalau dipikir pengeluaran perbulan dengan tenor yang panjang akan lebih ringan, namun jika di total maka pengeluaran kita juga akan bertambah.
- Merasa cicilan lebih berat karena periode bunga tetap sudah selesai dan saat masuk ke periode floating rate tagihan menjadi lebih tinggi.
- Mempunyai pertimbangan ke bank lagi dengan alasan tertentu.

Sumber : kompas.com
Lantas, bagaimana solusi dari setiap permasalahan yang telah ada?
1, Bagaimana caranya kita mengganti ke cicilan yang lebih ringan?
Untuk bisa melakukan ini, tentu kita harus paham dengan Take Over KPR. Take Over KPR adalah pengambilan sisa utang dari pemilik rumah yang ingin menjual rumahnya ke pembeli baru, tapi take over juga ada jenis yang lain, seperti pemindahan kredit dari bank lama ke bank yang baru dengan bunga yang lebih rendah dengan tenor yang lebih singkat. Jadi, kalau merasa terbebani dengan bunga KPR, kita bisa mengganti ke bank yang baru, namun ada konsekuensinya, yaitu ada biaya penalti, provisi, asuransi, dll. Jika dipikir kembali, dengan adanya tambahan biaya menjadikan cicilan menjadi lebih ringan.
2. Bagaimana take over dengan pelunasan yang lebih cepat?
Prinsipnya sama dengan solusi yang pertama, yaitu memindahkan kredit ke bank yang memiliki tenor dengan jangka waktu yang lebih singkat dengan total pembayaran yang lebih ringan. Namun, apakah keputusan ini termasuk keputusan yang tepat? Tentu saja untuk melakukan hal ini perlu diadakan perbandingan. Kita perlu mengetahui sisa pokok pinjaman saat ini, jangka waktu yang kita miliki, bunga KPR dan biaya pinalti. Terkait dengan informasi yang kita miliki, itu menjadi tolak ukur untuk pengambilan keputusan sehingga kita bisa membandingkan dengan bank lain, seperti membandingkan bunga dari bank satu ke bank lain. Jika memiliki perbedaan 1% atau 2%, maka tidak direkomendasi untuk melakukan take over ke bank lain. Kamudian, ketika kita sudah memiliki bank yang tepat, maka kita bisa meminta simulasi ketika kita sudah melakukan take over ke bank tersebut, seperti asumsi biaya yang akan kita bandingkan dengan bank yang lama.
Sebelum mengambil KPR, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya. Kemudian, kita juga harus mempertimbangkan kemampuan dalam membayar cicilan.
Salam Bahasa Bisnis,
Kezia Gabby
Leave a Comment