Pemisahan Kas Kecil Dan Kas Besar Untuk Apa Sih?
Oleh : Atikka Rismawati
Bisa dikatakan, laporan keuangan usaha adalah cerminan dari kesehatan usaha yang dijalankan. Namun, sebagian pelaku UMKM masih belum menerapkan pencatatan laporan keuangan dengan benar. Terkadang, sudah diberikan pelatihan tentang dasar-dasar pencatatan keuangan pun, tetap saja belum dilakukan. Terlebih jika yang dibahas adalah tentang pemisahan sumber pengeluaran dana usaha ke dalam kas kecil dan kas besar, ‘aahh terlalu ribet!!’ menjadi alasannya.
Merasa terlalu ribet dengan memisahkan pos pengeluaran keuangan usaha dalam kas kecil dan kas besar bisa jadi karena sebagian dari pelaku UMKM belum terlalu paham tujuan utama pentingnya pemisahan kas ini dilakukan. Maka dari itu, dalam postingan kali ini, Bahasabisnis.id ingin mengupas tentang apa itu kas kecil dan kas besar? Digunakan untuk transaksi apa saja si kas kecil dan kas besar itu? Dan mengapa sih kas kecil dan kas besar perlu dibuat? Simak perlahan dengan seksama ya!
- Apa itu kas kecil dan kas besar?
Menurut Prof. Mardiasmo salah satu tokoh ekonom di Indonesia, kas kecil adalah kas di perusahaan yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis jika dibayar dengan cek.
Jadi, asal transaksi yang dikeluarkan nilainya kecil, sudah pasti sumber dananya berasal dari kas kecil itu. Sementara untuk transaksi bernilai besar, sumber dananya bisa diambilkan dari kas besar.
- Digunakan untuk transaksi apa saja sih kas kecil dan kas besar itu?
Nah, contoh penggunaan dana kas kecil adalah ongkos kirim orderan atau sampel kepada klien; pembayaran beban listrik, air, dan internet; pembelian alat tulis, dan masih banyak lagi termasuk sekedar untuk membayar pembelian makan siang karyawan beserta parkirnya.
Sedangkan untuk transaksi semacam pembelian mesin produksi, bahan baku skala besar, penambahan asset tetap, sumber dananya bisa diambilkan dari kas besar.
- Mengapa kas kecil dan kas besar perlu dibuat?
Pada dasarnya ada banyak tujuan dipisahkannya kas dengan dibuat ke dalam dana kas kecil dan kas besar:
Pertama, agar dapat melakukan analisis kesehatan keuangan usaha dengan lebih pasti sehingga mampu membuat perencanaan keuangan usaha menjadi lebih baik kedepannya.
Secara sederhana, tentu sebagai pemilik usaha sangat penting untuk melakukan analisis laporan keuangan dari hasil pencatatan seluruh transaksi keuangan usahanya setiap periode waktu tertentu. Nah, dengan adanya pemisahan kas kecil dan kas besar, pelaku usaha jadi tahu berapa uang yang dibutuhkan untuk mencukupi biaya operasional sehari-hari perusahaan yang tercermin dari kas kecil, dan berapa kira-kira uang yang digunakan untuk pengeluaran keperluan besar Perusahaan melalui kas besar.
Dengan begitu, pelaku usaha menjadi lebih mudah dalam mengelola keuangan usahanya dan mampu membuat perencanaan anggaran usaha periode berikutnya jadi lebih baik.
Kedua, tidak menutup kemungkinan pelaku usaha juga menjadi lebih mampu memaksimalkan uang usahanya agar lebih menghasilkan. Mengapa begitu? Karna dengan tahu total keuangan yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan usahanya selama periode waktu tertentu, apabila ternyata keuangan perusahaan sehat dan masih ada uang ‘nganggur’ atau belum teralokasi, dapat digunakan untuk investasi atau pembelian asset yang mampu menghasilkan tambahan pendapatan usaha menjadi lebih banyak.
Ketiga, bagi usaha yang sudah memiliki karyawan yang dipercaya memegang keuangan usaha, mengisi kas kecil sesuai yang dibutuhkan dapat membantu mengurangi potensi terjadinya fraud atau kecurangan juga lho. Sehingga, keuangan perusahaan jadi lebih terkendali.
Nah dengan tahu tujuan pentingnya membuat alokasi dana kas kecil, bukankah Anda jadi tergerak untuk memeriksa kembali penerapan kas kecil usaha Anda? Jangan sampai kasus penggelapan dana oleh karyawan yang belakangan marak, terjadi lagi ya! ☹
**Sampaikan pada kolom komentar untuk topik yang ingin Anda ketahui. Dan sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Salam Cuan !!
-AR
Leave a Comment