Pengenalan Kewirausahaan Kepada Generasi Muda Melalui Program Kompetisi dan Inkubasi
Indonesia termasuk ke dalam kategori negara dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Hal tersebut dibuktikan dari tingginya jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai 271 juta jiwa per Desember 2020. Angka tersebut membuat Indonesia berada di peringkat keempat menyusul negara lainnya yaitu China, India dan Amerika Serikat. Tingginya jumlah warga negara Indonesia membuat pemerintah Indonesia perlu menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih bagi warga negaranya. Faktanya, jumlah lapangan pekerjaan di Indonesia saat ini sangat terbatas. Terbatasnya lapangan pekerjaan di Indonesia mengakibatkan jumlah pengangguran semakin tinggi. Pada tahun 2020 angka pengangguran di Indonesia semakin bertambah karena adanya pandemi Covid-19. Pandemi ini menyebabkan banyak perusahaan mengambil pilihan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya sehingga mengakibatkan jumlah pengangguran di Indonesia meningkat.
Sejak adanya pandemi Covid-19 angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan adalah salah satu cara untuk menurunkan tingkat pengangguran yang merupakan sasaran menumbuhkan perekonomian di Indonesia. Pengangguran adalah salah satu hal yang menjadi fokus utama permasalahan dan tidak bisa dikesampingkan, karena jumlah permintaan kerja tidak seimbang dengan tersedianya lapangan kerja yang ada.
Berdasarkan data BPS, komposisi angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri dari 131,06 juta orang penduduk yang bekerja dan 8,75 juta orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2020 yaitu kondisi dimana belum terjadi pandemi Covid-19, terjadi penurunan jumlah angkatan kerja sebanyak 0,41 juta orang. Penduduk bekerja mengalami penurunan sebanyak 2,23 juta orang dan pengangguran meningkat sebanyak 1,82 juta orang. Sementara itu, apabila dibandingkan kondisi Agustus 2020 jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 1,59 juta orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 2,61 juta orang dan pengangguran turun sebanyak 1,02 juta orang.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik bahwa hingga pada bulan Februari 2021 tingkat pengangguran SMK dan SMA masih menjadi yang terbanyak jika dibandingkan tingkat pendidikan lain. Alternatif yang paling tepat untuk mengurangi pengangguran di Indonesia adalah meningkatkan jumlah wirausahawan. Lapangan pekerjaan yang tersedia akan semakin banyak jumlahnya apabila jumlah wirausahawan di Indonesia terus meningkat. Indonesia termasuk negara di Asia Tenggara yang jumlah wirausahawannya masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, dan Vietnam. Global Entrepreneurship Index menyatakan data bahwa dari total 137 negara, Indonesia berada di peringkat 75 dalam hal kewirausahaan. Indonesia perlu untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Sehingga dibutuhkan peran dan partisipasi semua kalangan untuk meningkatkan intensi berwirausaha termasuk siswa SMA. Maka dengan demikian menumbuh-kembangkan intensi berwirausaha pada kalangan siswa SMA perlu ditingkatkan. Intensi kewirausahaan merupakan hasil dari pendidikan kewirausahaan, menunjukkan peningkatan kecenderungan siswa untuk berwirausaha.
Setiap siswa tentunya memiliki tingkat inovasi dan juga kreativitas yang tinggi. Hal ini dapat disalurkan untuk berwirausaha setelah mereka lulus. Hal ini menunjukkan bahwa intensi wirausaha penting untuk disosialisasikan kepada generasi muda. Rumah BUMN Gunungkidul dan Bahasabisnis.id (selaku pengelola Rumah BUMN Gunungkidul) mencoba mengenalkan dunia kewirausahaan kepada generasi muda terutama siswa sekolah melalui program Student Entrepreneurship Competition, dilanjutkan dengan Student Entrepreneurship Incubation. Kedua program ini bersifat berkelanjutan dan dilaksanakan setiap tahun. Tahun 2023 ini menjadi tahun kedua program ini dilaksanakan.
Pendidikan kewirausahaan dapat diperoleh dari bagaimana pengalaman individu yang terkonseptual sebagai dasar pengetahuan dalam mengenali peluang usaha baru dan mengatasi kewajiban kebaruan ketika mengatur dan mengelola usaha maupun bisnisnya. Sehingga dalam tatanan pendidikan di SMA tentunya peran serta pendidikan kewirausahaan dalam meningkatkan intensi berwirausaha sangatlah penting. Menjadi seorang wirausaha yang hebat tentunya diperlukan pendidikan kewirausahaan yang memadai sehingga akan mampu mengelola usahanya di masa depan dengan baik. Semakin tingginya tingkat pendidikan kewirausahaan siswa maka semakin tinggi juga tingkat pemahaman dan kreativitas seseorang dalam berwirausaha.
Para siswa yang dibekali dengan pendidikan kewirausahaan tentunya akan memiliki kemampuan untuk berdaya saing global karena akan mengetahui cara berpikir menjadi seorang wirausaha yang sukses. Penerapan pendidikan kewirausahaan yang dilakukan melalui program kompetisi dan inkubasi harapannya dapat berdampak pada pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki siswa.
Selain itu program ini bertujuan sebagai penguat agar siswa yakin untuk menjadi seorang wirausaha. Harapannya ketika siswa memiliki pemahaman orientasi kewirausahaan yang tinggi maka dalam menjalankan usahanya mereka akan siap menghadapi tantangan yang akan hadir. Setiap siswa SMA yang ingin menjadi wirausaha yang sukses pasca lulus sekolah tentunya harus memiliki pendidikan kewirausahaan dan juga orientasi kewirausahaan yang bagus sebagai bekal dalam menjalankan bisnisnya.
Tidak mudah bagi lulusan SMA untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses. Namun berkaca pada para wirausaha yang saat ini sukses dan menguasai pangsa pasar Indonesia bukan tidak mungkin dari program inkubasi dan kompetisi yang dilaksanakan oleh Rumah BUMN Gunungkidul akan lahir seorang wirausaha di masa depan nanti.
Salam,
Bahasa Bisnis
Penulis: Edi Dwi Atmaja., M.Si.
Editor: Shafira Destiana
Leave a Comment