Tupperware Produk Rumah Tangga Kecintaan Emak-Emak Indonesia Ajukan Perlindungan Kebangkrutan
Hallo Sobat BasBis! Tampaknya kalangan ibu-ibu saat ini sedang resah karena akan kehilangan produk rumah tangga nomor satu mereka yaitu tupperware. Produk dengan garansi seumur hidup tersebut telah resmi mengajukan bangkrut dengan hutang sebesar $818 juta atau setara dengan Rp 214 triliun. Dilansir dari CNBC Indonesia, pada September 2024, Tupperware telah ajukan perlindungan kebangrutan chapter 11 di Delaware, Amerika Serikat.
Namun, apa sih yang membuat produk sekelas tupperware ini bisa mengalami kebangkrutan?
Banyak orang yang mengatakan bahwa kebangkruan produk favorit ibu-ibu ini adalah buah dari kesuksesan menciptakan produk yang awet dan tahan lama. Terlebih produk asal Amerika ini juga mengklaim memberikan garansi jika produknya pecah atau rusak dapat diganti dengan produk yang baru.
Tetapi, menurut Analis ritel dan direktur pelaksana Global Data Retail, Neil Saunders, salah satu faktor utama penyebab kebangkrutan tupperware adalah ketidakmampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, terutama dalam hal pemasaran digital dan menjangkau generasi muda seperti Gen Z, yang lebih mengandalkan belanja online.
Tupperware sendiri menggunakan strategi pemasaran dengan cara menjual produknya secara langsung (door to door) yang dilakukan oleh distributor independent atau yang sering mereka sebut sebagai “Tupperware Consultants.“
Akibat dari terlalu nyaman dengan strategi door to door ini membuat tupperware terlambat merambah pemasaran melalui online. Menurut data dari “Navigating Indonesia’s E-Commerce: Omnichannel as the Future of Retail“, 74,5 persen konsumen lebih banyak berbelanja online daripada berbelanja offline. Padahal Gen Z akan lebih senang jika produk yang dicari lebih mudah ditemukan atau dibeli di online maupun offline storenya.
Hal tersebut yang menyebabkan penjualan tupperware semakin turun semanjak beberapa tahun terakhir. Menurut data dari CNBC Indonesia, selama beberapa tahun terakhir, penjualan tupperware mengalami penurunan sebesar 18% menjadi sekitar US$ 1,3 miliar pada tahun 2022 dari tahun 2021.
Karena itu, tupperware terlilit banyak hutang hingga tidak dapat membayar operasionalnya.
Apa aja nih kenangan bersama tupperware selama ini? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar ya?
Salam Bahasa Bisnis,
Az Zahra Safira Devi
Leave a Comment